Benda Langit Misterius di Sumbar Sempat Meledak 10 Kali
Penulis:
Tampilkan Semua »
Tim Redaksi
Bayu Adi Wicaksono
Andri Mardiansyah (Padang)
Digital
Benda Langit Misterius di Sumbar Sempat Meledak 10 Kali
Warga menyaksikan benda langit misterius yang terjatuh di jalan raya Jorong Kubu Kabupaten Agam Sumatera Barat, Selasa (18/7/2017)
Share
VIVA.co.id – Ternyata sebelum menghujam bumi, benda misterius berbentuk lempengan yang jatuh di area perkebunan di wilayah Koto Tinggi, Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, sempat meledak di langit.
Menurut Kepala Kantor Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Kabupaten Agam, Syafrijon, suara ledakan bahkan terdengar sampai sebanyak 10 kali.
Setelah meledak, benda itu baru meluncur deras ke bumi. Syafrijon mengatakan, fakta tentang adanya ledakan pada benda misterius itu, diketahui dari keterangan saksi mata bernama Eli dan Syafri.
Syafrijon menuturkan, jarak antara benda itu jatuh dengan munculnya suara ledakan sekitar satu jam. Berdasarkan keterangan Eli dan Syafri, mereka menyaksikan langsung detik-detik benda itu jatuh dari langit hingga ke bumi.
"Mereka sempat mendengar ledakan sebanyak 10 kali, sebelum kemudian melihat lempengan itu jatuh ke bumi," kata Syafrijon, Kamis, 20 Juli 2017.
Saat jatuh, benda yang diduga berasal dari serpihan tabung bahan bakar roket Long March/Chang-Zheng 3 alias CZ3 milik Republik Rakyat Tiongkok ini, juga sempat mengeluarkan suara desingan seperti besi yang digesek.
Benda berwarna hitam itu memiliki panjang 180 sentimeter (cm) dengan lebar 40 cm. Benda itu jatuh pada pukul 09.00 WIB, Selasa, 18 Juli 2017.
Syafrijon mengatakan, dugaan sementara benda yang di lokasi ini masih ada hubungan dengan benda berbentuk bola besi yang jatuh dari langit di wilayah Jorong Kubu, Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam.
Kedua benda itu diduga merupakan bagian dari komponen roket RRT yang digunakan untuk meluncurkan satelit navigasi Beidou M1 pada13 April 2007.
Walau demikian, Syafrijon mengatakan, LAPAN masih melakukan penelitian terkait, apakah benda tersebut dari roket yang sama atau dari sampah antariksa yang lain.
"Dugaan sementara itu berasal dari roket yang sama. Kita akan teliti terlebih dahulu untuk memastikan itu," kata Syafrijon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)